ANDA merasa terganggu dengan keberadaan bekas luka di tubuh Anda? Tidak perlu cemas lagi, sebuah studi dari Universitas Manchester telah menemukan obat baru yang bisa menghilangkan bekas luka. Menurut para peneliti, obat ini efektif menghilangkan bekas luka paska operasi atau kecelakaan.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa obat ini, synthetic cell-signalling agent yang dikenal dengan nama avotermin, sangat potensial untuk mengurangi bekas luka saat diberikan sebelum melakukan operasi atau pada bekas luka yang sudah ada jika benang ditarik kembali.
Avotermin digunakan dengan cara disuntikkan di bawah kulit pada bagian yang luka sebelum atau setelah dilakukan pembedahan atau jika dilakukan operasi pada luka yang telah ada. Hasil penelitian yang dipublikasikan di The Lancet ini menunjukkan bahwa obat ini memperbaiki bekas luka secara signifikan.
Pada beberapa kasus, terang peneliti, avotermin bisa mengurangi kemerahan kulit dan menyamarkan bekas luka. Dengan begitu, kulit terlihat sama dengan kulit normal. Tetapi, pada beberapa kasus lain, tempat bekas luka bahkan hanya bisa diketahui jika ditandai dengan tato yang bersifat sementara.
Penelitian sebelumnya telah mengidentifikasi faktor beta3 yang mentransformasikan pertumbuhan (transforming growth factor beta3/ TGFbeta3). Zat ini merupakan cytokine (protein yang diproduksi sel) yang memberi tanda pada moleku-molekul yang berfungsi mengirimkan pesan di antara sel-sel. Ini bisa digunakan sebagai terapi anti bekas luka.
Dalam studi ini, para peneliti melakukan 3 kali percobaan terhadap para relawan yang diberikan luka tusukan dalam ukuran sentimeter di lengan mereka. Perlu pembedahan yang cukup dalam untuk mencapai otot-otot tersebut.
Selanjutnya, para partisipan diberikan avotermin, bentuk TGFbeta3 buatan, dengan dosis yang bermacam-macam. Avotermin disuntikkan di bagian luka baik sebelum maupun 24 jam setelah luka. Keberadaan bekas luka diukur dengan skala 100 poin. Semakin tinggi angka yang diberikan, berarti luka semakin kelihatan.
Para partisipan dari berbagai golongan umur ini dibagi menjadi 2 kelompok. Satu kelompok menerima terapi anti-luka dan satu kelompok lagi menerima perlakuan sampingan.
Dalam dua kali percobaan, obat dengan dosis yang lebih rendah, terbukti bisa memperbaiki bekas luka hingga 8 poin setelah setelah 12 bulan. Pada percobaan ketiga, para peneliti menggunakan dosis yang lebih tinggi. Dengan dosis ini, obat tersebut bisa memperbaiki bekas luka hingga 64 poin.
Sekitar sepertiga dari partisipan mengalami perbaikan yang signifikan, sepertiga lagi mengalami sedikit perbaikan, dan sisa sepertiganya tidak mengalami perubahan apapun. Tetapi, semuanya tidak melaporkan adanya efek samping.
Berdasarkan studi ini, avotermin mempengaruhi orientasi, kepadatan dan ketebalan serat kolagen penyebab munculnya bekas luka. Menurut profesor Mark Ferguson dari Universitas Manchester, pengobatan ini sangat bisa memperbaiki bekas luka.
"Beberapa orang mengalami hasil yang dramatis, bekas lukanya hampir tidak kelihatan. Kami harus memberikan tato yang bersifat sementara di ujung bedahan sebagai pertanda, karena 12 bulan kemudian kita bahkan tidak bisa melihat lagi dimana bekas luka itu sebelumnya," terang Ferguson seperti yang dikutip oleh situs times.
Jika obat ini terus bekerja dengan cara yang sama dan bisa diterima, lanjut dia, maka avotermin ini bisa digunakan dalam proses operasi, trauma dan luka bakar, kecelakaan lalu-lintas bahkan prosedur-prosedur kecantikan lainnya.
"Avotermin dosis rendah yang disuntikkan lokal pada saat operasi bisa ditoleransi tubuh dengan baik dan merupakan cara penanganan yang tepat dan nyaman," terang peneliti. Percobaan-percobaan ini, lanjut mereka lagi, menunjukkan bahwa avotermin potensial untuk mempercepat dan memperbaiki bekas luka secara permanen.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa obat ini, synthetic cell-signalling agent yang dikenal dengan nama avotermin, sangat potensial untuk mengurangi bekas luka saat diberikan sebelum melakukan operasi atau pada bekas luka yang sudah ada jika benang ditarik kembali.
Avotermin digunakan dengan cara disuntikkan di bawah kulit pada bagian yang luka sebelum atau setelah dilakukan pembedahan atau jika dilakukan operasi pada luka yang telah ada. Hasil penelitian yang dipublikasikan di The Lancet ini menunjukkan bahwa obat ini memperbaiki bekas luka secara signifikan.
Pada beberapa kasus, terang peneliti, avotermin bisa mengurangi kemerahan kulit dan menyamarkan bekas luka. Dengan begitu, kulit terlihat sama dengan kulit normal. Tetapi, pada beberapa kasus lain, tempat bekas luka bahkan hanya bisa diketahui jika ditandai dengan tato yang bersifat sementara.
Penelitian sebelumnya telah mengidentifikasi faktor beta3 yang mentransformasikan pertumbuhan (transforming growth factor beta3/ TGFbeta3). Zat ini merupakan cytokine (protein yang diproduksi sel) yang memberi tanda pada moleku-molekul yang berfungsi mengirimkan pesan di antara sel-sel. Ini bisa digunakan sebagai terapi anti bekas luka.
Dalam studi ini, para peneliti melakukan 3 kali percobaan terhadap para relawan yang diberikan luka tusukan dalam ukuran sentimeter di lengan mereka. Perlu pembedahan yang cukup dalam untuk mencapai otot-otot tersebut.
Selanjutnya, para partisipan diberikan avotermin, bentuk TGFbeta3 buatan, dengan dosis yang bermacam-macam. Avotermin disuntikkan di bagian luka baik sebelum maupun 24 jam setelah luka. Keberadaan bekas luka diukur dengan skala 100 poin. Semakin tinggi angka yang diberikan, berarti luka semakin kelihatan.
Para partisipan dari berbagai golongan umur ini dibagi menjadi 2 kelompok. Satu kelompok menerima terapi anti-luka dan satu kelompok lagi menerima perlakuan sampingan.
Dalam dua kali percobaan, obat dengan dosis yang lebih rendah, terbukti bisa memperbaiki bekas luka hingga 8 poin setelah setelah 12 bulan. Pada percobaan ketiga, para peneliti menggunakan dosis yang lebih tinggi. Dengan dosis ini, obat tersebut bisa memperbaiki bekas luka hingga 64 poin.
Sekitar sepertiga dari partisipan mengalami perbaikan yang signifikan, sepertiga lagi mengalami sedikit perbaikan, dan sisa sepertiganya tidak mengalami perubahan apapun. Tetapi, semuanya tidak melaporkan adanya efek samping.
Berdasarkan studi ini, avotermin mempengaruhi orientasi, kepadatan dan ketebalan serat kolagen penyebab munculnya bekas luka. Menurut profesor Mark Ferguson dari Universitas Manchester, pengobatan ini sangat bisa memperbaiki bekas luka.
"Beberapa orang mengalami hasil yang dramatis, bekas lukanya hampir tidak kelihatan. Kami harus memberikan tato yang bersifat sementara di ujung bedahan sebagai pertanda, karena 12 bulan kemudian kita bahkan tidak bisa melihat lagi dimana bekas luka itu sebelumnya," terang Ferguson seperti yang dikutip oleh situs times.
Jika obat ini terus bekerja dengan cara yang sama dan bisa diterima, lanjut dia, maka avotermin ini bisa digunakan dalam proses operasi, trauma dan luka bakar, kecelakaan lalu-lintas bahkan prosedur-prosedur kecantikan lainnya.
"Avotermin dosis rendah yang disuntikkan lokal pada saat operasi bisa ditoleransi tubuh dengan baik dan merupakan cara penanganan yang tepat dan nyaman," terang peneliti. Percobaan-percobaan ini, lanjut mereka lagi, menunjukkan bahwa avotermin potensial untuk mempercepat dan memperbaiki bekas luka secara permanen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SILAHKAN BERKOMENTAR DISINI