Badan Pengawas Makanan dan Obat (FDA) menduga obat glutathione disuntikkan dalam dosis tinggi sebagai pemutih kulit, padahal bisa menyebabkan kondisi serius, termasuk gagal ginjal dan keracunan darah.
Obat ini sebenarnya hanya disetujui untuk mengobati kanker. Pemerintah menduga beberapa dokter kulit justru menjadi pemasok obat ini, kata juru bicara pemerintah Jesusa Joyce Cirunay.
Ditengarai glutathione digunakan untuk memutihkan kulit dengan menonaktifkan enzim tirosinase enzim yang membantu memproduksi melanin, pigmen yang memberikan warna kulit manusia. Namun klaim ini telah banyak diperdebatkan, kata lembaga itu.
Ia memperingatkan bahwa suntikan berulang dari obat ini dapat menyebabkan gagal ginjal, keracunan darah, dan nekrolisis epidermal toksik yakni sebagian besar kulit mati, sehingga mengekspos tubuh manusia untuk terpapar banyak infeksi.
"Naiknya tingkat penggunaan glutathione intravena sebagai agen pemutih kulit tentunya mengkhawatirkan karena bila digunakan dalam dosis yang sangat tinggi tidak aman dan dapat menyebabkan konsekuensi serius bagi kesehatan pengguna," tambahnya seperti dikutip Yahoohealth (31/5).
Kini pemerintah Filipina tengah mengumpulkan bukti untuk menuntut penggunaan obat tersebut, kata Cirunay. Berbagai perawatan maupun produk pemutih kulit termasuk sabun, lotion, dan deodoran memang sangat popular tak hanya di Filipina, tapi juga di banyak negara Asia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SILAHKAN BERKOMENTAR DISINI