SUMBER lemak harian banyak berasal dari minyak goreng. Kebanyakan minyak goreng tergolong lemak jenuh yang tak menyehatkan.
"Agar sehat, pilih minyak dengan kandungan lemak tak jenuh. Salah satunya, minyak zaitun (olive oil)," tutur Dr. Handrawan Nadesul dalam bukunya "Jurus Sehat Tanpa Ongkos".
Minyak goreng, apalagi yang sudah lebih satu kali dipakai, lanjutnya, menjadi semakin jahat. Sebagian bersifat pencetus kanker juga. "Lemaknya sendiri sudah jahat, jelantahnya memicu kanker pula," jelasnya.
Minyak zaitun atau olive oil berisi asam lemak esensial yang sangat dibutuhkan tubuh (oleuroprin dan flavonoids). Salah satu yang terpenting asam linoleat (linoleic acid) yang berkhasiat menurunkan tekanan darah.
Kendati demikian, Handrawan mengatakan bahwa minyak zaitun pun akan berubah menjadi lemak jahat bila terlampau tinggi memanaskannya. Cara terbaik menggunakannya hanya untuk menumis atau campuran salad.
Hal lain yang baik untuk diperhatikan adalah pemilihan minyak zaitun yang akan digunakan. Minyak zaitun yang sehat diolah secara tak berlebih.
Proses pembuatan minyak dari sawit, kacang, kelapa yang mungkin tercemar pestisida, kimiawi, proses pemanasan, ekstrak destilasi, bleaching, defoaming, dan penambahan pengawet, terpapar cahaya, dan udara, mengubah nilai alaminya, sekaligus menurunkan kualitasnya. Selain itu, terbentuk radikal bebas juga. Lebih menyehatkan jenis minyak yang tidak diolah berlebih seperti itu. Sehingga bahan nabati alaminya tidak terlalu berubah," jelasnya.
Berbeda dengan minyak jenuh yang rantai kimiawinya tergolong panjang, virgin oil atau ekstrak kelapa tergolong lemak dengan rantai menengah. Asam laurat (lauric acid) dalam minyak kelapa tergolong bermanfaat bagi tubuh.
Perhatikan pula cara penyimpanannya. Minyak zaitun dan semua minyak nabati disimpan di lemari es dan di wadah yang kedap cahaya supaya tidak lekas tengik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SILAHKAN BERKOMENTAR DISINI